Bagaimana kabarmu?
semoga selalu baik, aku menanyakan kabarmu diawal, agar kamu tahu bahwa aku akan menulis tentang ketidak-baik-an kabarku.
Dunia itu serba tidak pasti Tuan. Bisa jadi segala hal tentang kebahagian sekarang, namun detik berikutnya berisi luka dan kekecewaan, bisa jadi. Segala hal dapat berubah, segala hal memang fana. Begitupun aku menelaah tentang kepergianmu kemarin lalu. Aku anggap itu sebagai ketidak pastian di hidupku.
Bisa juga tentang ketidak pastian seberapa lama lagi kita hidup, bagi kita memang tidak pasti. namun di takdir kita kapan kita akan pergi dari dunia adalah suatu yang mutlak.
Akhir akhir ini, aku memang sedang membayangkan bagaimana ketika kelak aku pergi dari dunia ini. apa kah waktuku masih lama, atau tinggal beberapa waktu. kita tidak tahu. dan bodohnya, aku menginggatmu diantara ingatan tentang kehilangan kehilangan yang lain. ada sebesit bayangmu yang lancang masuk dalam ingatanku. Lalu aku berpikir, apa yang ingin aku ungkapkan, jika ini adalah kesempatan terakhirku.
Anggaplah jika ini kesempatan terakhirku,
Aku ingin bilang, aku merindukanmu. dengan sangat.
aku merindukan segala hal tentang kamu dengan sangat,
aku merindukan sosokmu,
merindukan pergi denganmu,
tersesat bersamamu.
-aku tidak peduli kamu rindu aku atau tidak, aku tidak peduli. yang pasti aku ingin menyampaikan kerinduanku.
aku ingin berterimakasih banyak, karenamu aku pernah merasakan dicintai dengan begitu dalam dulu, diperhatikan dengan sangat, dilindungi dengan sebisamu. aku ingin berterimakasih atas pinjaman jaketmu yang kalau aku balik kampus pas malem dan bajuku cuma selapis, bahkan ketika menurutku sudah cukup hangat, kamu masih meminjamkan jaketmu.
aku ingin berterimakasih, karena kamu mengenalkan banyak hal, tentang pengorbanan, tentang hal hal nekat yang kamu lakukan untukku dulu. jika menurutmu aku cuek(sebenarnya aku sangat senan)
aku ingin berterimakasih tentang segala waktumu yang kamu luangkan untukku, menemani keinginanku yang amat banyak. aku ingin berterimakasih karena kamu pernah ada untukku.
maka aku ingin kamu jujur, tentang segala hal, tentang kepergian, dan tentang apa yang kamu rasakan.
sehingga aku bisa merelakanmu.( jadi sampai sekarang kamu belum rela pik? Aku tidak tahu. )
dan, Anggaplah jika ini kesempatan terakhirku.
aku ingin katakan, bahwa aku masih mencintaimu dengan sama yang seperti dulu.
030317
Nurra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar