Rabu, 04 Oktober 2017

apa saya pernah mempercayai orang lain sepercaya aku kepada mu, dulu
tidak.
tidak

sepertinya tidak,dan belum bisa.
saya seperti selalu melihat yang jelek-jelek saja tentang segala hal didekat saya
saya memposisiskan saya tidak pantas mendapatkan bahagia
merasa bahwa segalahal yang dekat denganku pasti hanya kebetulan
merasa bahwa orang-orang yang dekat denganku mungkin tidak benar-benar sayang padaku

bahkan jika dipikir, sejak kapan aku lebih suka sendiri ketimbang bersama dengan orang lain.
sejak kapan aku bisa makan sendiridi warung makan, tanpa ngobrol bersama teman dekat?
rasanya beberapa bulan kemarin aku tidak bisa. efek tidak percaya siapapun hebat ya.

selalu saja ada yang mengingatkan, sengaja, atau tiba-tiba saja membuka ingatan (kata diva trauma) kemarin.
seperti
sebuah percakapan dengan teman tadi sore berujung pada
"bahkan orang yang dikira sesayang itu kekamu saja bisa mengecewakanmu. kamu jangan mudah percaya."

lagi-lagi, aku tersenyum masam.

bukankah, trauma dapat hilang?
buktinya, traumaku akan gempa jogja kini hilang. ya meski setelah hampir 9tahun setelahnya.

tapi,tapi.
bisahilangkan?

dan,biarkan aku mempercayai "kamu yang lain" selain "kamu" diawal kalimat tadi.
atau kamu yang lain ingin pergi juga?

jika iya, lekaslah, sebelum bunga dihati semakin mekar
jadi biar traumanya dibenahi sekalian, hilang bersamaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar