Senin, 12 Desember 2016

Cerita Gadis Kekanakan dan Laki-laki Bijaksana

Hai,
Kurasa sudah lama aku tidak menulis, kalaupun menulis hanya di selembar kertas yang akhirnya hilang. Kali ini aku ingin bercerita kepada angin, yang mana dia terus mengalir berjalan meski hujan, panas, mendung, ataupun dihari yang berkabut. Tidak seperti aku, yang hanya karna gerimis memutuskan berhenti.
Hai angin,
Bagaimana kabarmu ? apakah keadaanmu lebih baik dari aku? Aku doakan semoga iya.
Angin, apakah kau ingin mendengar cerita dariku? Yang sepertinya ini sudah tamat dikehidupan nyata, dan mungkin akan ada kelanjutan part1, part2, dan seterusnya. Mungkin dengan tokoh yang berbeda pula atau bisa jadi sama. Aku ingin menceritakan kepadamu tentang gadis kekanakan yang menyukai laut dan gunung dan laki laki yang begitu baik kepada semua orang, dan bertanggung jawab pula. Mereka berdua memiliki sifat yang berbeda, jauh sangat.
Cerita ini berlatar belakang di suatu perguruan tinggi yang cukup terkenal di kota tempat mereka berdua tinggal. Laki laki pemeran utama cerita ini adalah siswa yang baru memasuki tingkat ke 3 di perguruan itu, dan gadis kekanakan itu adalah siswa yang memasuki tinggat pertama di perguruan itu. Pertemuan pertama mereka tidak lah begitu istimewa. Laki laki itu adalah sosok paling bijaksana bagi gadis itu, gadis itu dengan sekejab bisa sebegitu kagumnya dengan laki laki itu, tanpa laki laki itu tau, bahkan ia tak menggenal gadis itu.
Kekaguman gadis itu terus berlanjut, memasuki enam bulan gadis itu menjadi siswa diperguruan tinggi itu, ia mulai tahu bahwa laki laki bijak sana itu menaruh hati juga kepadanya. Singkat cerita mereka memutuskan untuk menjadi dekat, menjadi pengisi hari satu sama lain, memutuskan untuk tertawa, menangis, berduka bersama. Sungguh bahagia bagi gadis kekanakan ini, ternyata yang ia rasakan tidak bertepuk sebelah tangan.
Mereka begitu bahagia dari hari kehari, belajar bersama, menikmati deburan ombak bersama, menerjang hujan bersama, bahkan saling bertukar pesan jika salah satu mendaki gunung, selayaknya pasangan muda saat itu. Aah….. indah sekali bukan cerita ini. Cerita yang sebelumnya tidak pernah dirasakan gadis kekanakan itu.
Kau tahu angin, gadis itu sebelum mengenal laki laki bijak sana itu, tidak pernah percaya dengan cinta. Ia adalah gadis yang memilih, mendedikasikan hidupnya untuk sahabat, dan orang terdekatnya. Ia sangat menyayangi sahabat sahabatnya yang sekarang sedang sibuk dengan kehidupan masing masing, sama seperti gadis itu, yang sudah asik dengan dunia nya bersama laki laki bijaksana itu.
Angin, sungguh… gadis itu sangat menyukai deburan ombak, karena bagi dia, laut adalah perefleksian ia, ia merasa bersama laut hatinya damai, karena laut selalu membantu membawa masalahnya pergi. Laut sangatlah baik dengan gadis itu.
Karena hal itu, laki laki bijaksana itu sering menemani gadis kekanakan itu ke laut, agar gadis kecil itu bahagia, katanya ia suka melihat gadis ke kanakan itu tertawa dan bicara.
Laki laki bijaksana itu sungguh baik terhadap gadis itu, se kekanakan apa gadis itu, ia selalu bijaksana menanggapinya, mereka selalu berbagi kisah harian, dari yang sepele sampai yang penting sekali. Kehidupan mereka seperti sempurna, seperti tidak ada satupun yang akan berubah. Bagi gadis kekanakan itu, laki laki bijaksana adalah orang yang paling tepat untuknya, mengerti ia, menegur ia, menasehatinya.
Kau pasti berpikir kisah mereka berakhir bahagia kan angin?
Hahaha, ternyata kamu sama tertipunya denganku, kita sama sama tidak tahu, ada scenario lebih hebat dari Yang Maha Pemberi Cinta terhadap kisah mereka.
Setiap pertemuan, pasti akan ada akhirnya bukan.
Tidak ada yang salah dengan mereka, namun pada akhirnya laki laki bijaksana itu sudah lelah mungkin dengan gadis kekanakan itu, ia memutuskan untuk menjadi sahabat saja. Sahabat yang katanya akan sama saja dengan sebelumnya. Tidak ada yang tahu dengan bagaimana perasaan laki laki itu sekarang. Hanya yang aku dengar, gadis itu masih sangat menyayanginya.
Kau tahu tidak angin, apa yang terjadi dengan gadis itu?
Tentu saja, ia menangis. Bukankah itu hal yang wajar? Tapi tangisan itu tangisan penyesalan dan kekecewaan. Ia menyesal terlalu kekanakan terhadap laki laki bijaksana itu, ia menyesal karna selalu membuat laki laki itu berkorban. Tapi yang paling membuat ia terus menangis tanpa henti adalah, karna dia pikir laki laki bijaksana itu adalah laki laki yang mencintai gadis itu seberapapun jelek sifatnya, laki laki yang menerima gadis itu apa adanya, laki laki yang akan menemani gadis itu agar tidak merasa sendiri lagi.
Salah gadis itu karena ia berharap. Dan sekarang ia merasa kembali merasa sendiri lagi.
Angin, ku harap kisah gadis itu tidak kamu tiru ya. Doakan saja semoga jalan hidup gadis itu lebih baik sebelumnya. Lihaaat dia mungkin sekarang sudah lebih kuat dari sebelumnya. Doakan dia selalu, juga kebahagiaan laki laki bijaksana itu.

12 Juni 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar