Senin, 12 Desember 2016

Gadis Kekanakan dan Laki-laki Bijaksana #2

Halo angin, aku ingin bercerita kepadamu lagi,
Apakah kau masih ingat dengan kisah gadis kekanakan dan laki laki bijaksana kemarin? Syukurlah jika kamu masih ingat, akan aku ceritakan cuplikan kelanjutannya. Semoga kamu bisa menggambil hikmahnya ya
Tepat sehari setelah laki laki itu meninggalkan gadis itu, ia sempurna menghilang. Meninggalkan kenangan kenangan disetiap sudut kota mereka tinggal. Bayangkan seberapa tersiksanya gadis itu angin. Jika hampir setiap sudut kota pernah ada kisah mereka.
Ia hampir menahan tangis kapan saja.
Sungguh malang nasibnya, ia begitu masih mencintai laki laki bijaksana itu. Pasti kau bertanya Tanya seberapa dalam gadis itu mencintai laki laki bijaksana itu kan? Cintanya jika dapat dihitung mungkin bisa sangat basa ataupun sangat asam, jika dimasukkan dalam ph meter. Demi tidak menangis, ia rela menyibukkan diri dalam agenda apapun, karena jika ia sendiri tanpa melakukan apapun ia bisa tiba tiba saja menangis. Hatinya masih sangat rapuh.
Gadis itu terus berpikir bagaimana supaya luka itu tidak begitu menyiksa. Kau ada saran angin?
Bodohnya, gadis itu tidak tahu cara merelakan. Ia selalu dapat mengingat setiap momen dalam kisah nya. Mungkin jika ada obat penghilang ingatan, atau ada terapi penghilangan memori ia pasti mencoba.
Bagaimana dengan laki-laki bijaksana itu? Aku sama sekali tidak tahu angin, mungkin ia sedang tertawa bahagia diluar sana, bisa sendiri atau dengan orang lain. Tapi yang pasti tidak ia tahu adalah tangisan gadis kekanakan itu, gadis yang amat mencintainya, gadis yang dulu ia cintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar