Senin, 12 Desember 2016

Untukmu, Laki-laki Bijaksana

Kita memang tidak pernah tahu, bagaimana Tuhan mempertemukan kita.
Bisa jadi Ia mempertemukan kita dengan scenario yang sangat indah, sampai-sampai kita tidak pernah terbayang bagaimana akhir dari pertemuan kita (re:perpisahan)
Tuhan memang baik sudah mempertemukan kita, aku dan kamu.
Sebelumnya aku piker, aku dan kamu itu akan selamanya menjadi kita. Ternyata tidak.
Tuhan sudah menuliskan jalan kita untuk berakhir sekarang. Sekuat apapun aku dan kamu mencoba untuk tetap bersama, adalah hal yang mustahil untuk terjadi.
Aku piker ‘jodoh’ yang kata orang-orang yang saling melengkapi adalah aku dan kamu, aku yang kekanakan dan kamu yang bijaksana, selalu sabar.
Tapi ya, aku hanya manusia, tak pernah tahu masa depan. Masa depanku, masa depanmu, ataupun masa depan kita. Aku tak pernah tahu.
Setelah kata perpisahanmu pagi yang dingin itu, bahkan segelas the hangat yang biasanya dapat menyembuhkan sedikit dinginnya pagi tak mampu membuatku hangat lagi.
Aku, gadis 19 tahun ini. Tidak akan pernah sama lagi.
Ia sudah terlanjur dingin, bahkan beku.
Ia mungkin sudah tidak percaya cinta yang tulus lagi, karna baginya cinta tulusnya kepadamu sudah kamu hancurkan.
Tolong, untukmu. Doakan gadis itu , cepat beranjak dewasa, cepat pergi dari kehidupannya sekarang yang masih mengandung kamu. Doakan dia, dua tahun terakhirnya dapat berjalan secepat kereta jinkasen, supaya sakit yang ia rasakan tidak terasa dalam lagi. Doakan ia dapat merelakan segala yang berhubungan denganmu, dapat berdiri tegar sendiri lagi, tanpamu. Doakan dia, supaya kelak, ia bertemu dengan laki laki yang benar benar mencintainya tanpa syarat, tak pernah meninggalkannya, selalu membuatnya bahagia, dan tentusaja membuatnya jatuh cinta, melebihi cintanya ke kamu. Doakan ia, supaya ia tidak berharap laki laki itu kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar