Senin, 12 Desember 2016

Salam Perpisahan untuk Laki-laki Bijaksana



Kau tahu Mas,
Jogjakarta terasa berbeda tanpamu. Mala mini aku tak sengaja melihat foto kita dulu, tentang aku kamu dan jogja. Dalam semua foto itu, kamu dan aku tampak sangat bahagia. Kamu yang katanya dulu tak pernah menelusuri jogja, ku ajak pergi pergi, agar kamu tahu betapa indahnya tempat ini, betapa istimewanya jogja. 

Kamu adalah satu satunya patner perjalananku, yang mana, denganmu aku merasa aman, dilindungi dan bahagia. Tidak akan sama rasanya pergi ke hutan pinus jika bukan denganmu, menunggu hujan sambil berbicara tentang kehidupan masing masing. Akan beda rasanya jika melewati alun alun selatan tanpamu, disana kamu pernah memberikanku bunga mawar pertama, meski aku bilang aku lebih suka balon dari pada mawar, dialun alun melihat orang beraktifitas sambil makan cilok yang tanpa antri, karna kita datengi rumahnya. Akan terasa beda jika makan di kopi jos tanpamu, melihat malam jogja memang paling indah bersamamu. Tidak akan pernah ada yang mau mengantarku mencari ronde dan balon, dua hal yang aku suka, kecuali kamu. Pantai gunung kidul juga tak akan terasa mengasyikkan tanpa adanya kamu, kau tahu mas aku baru berani kepantai pasir2 putih itu setelah 6 bulan kepergianmu.

Hujan turun mas ketika kutulis ini, pukul 00;23 dan aku belum bisa tidur. Aku memikirkanmu, ada banyak tempat yang masih ingin kutunjukkan padamu, masih banyak makanan yang belum kita coba. Masih banyak.
Setiap harinya aku mensugesti diri, bahwa yang terjadi ini adalah yang terbaik buat aku dan kamu agar berkembang, menjadi manusia yang lebih hebat dan bermanfaaat. Setiap hari kuyakini bahwa berpisah denganmu adalah jalan yang terbaik. Aku sudah janji tidak akan menangis lagi, tapi maaf aku tidak, ah belum sanggup untuk tidak menangis. 

Aku memang kecewa denganmu, tapi aku lebih kecewa kepada diriku sendiri yang masih mencintaimu.
Kepada mala mini, aku berjanji bahwa kelak aku akan menjadi orang dewasa, orang hebat, orang yang baik, orang yang kelak, apabila bertemu denganmu aku tak menangis lagi, yang apabila bertemu denganmu aku akan dengan ceria menyapamu, melupakan lukaku sekarang ini.

Mungkin saja, hanya kamu yang pernah mematahkan hatiku separah ini.  Semoga kelak kamu tidak lagi mematahkan hati perempuan lain seperti ini juga. Jangan buat mereka nyaman bersamamu, jangan buat mereka berharap padamu, jika pada akhirnya kamu pergi menghilang. Tu tidak baik Mas.
Beruntungnya aku, masih memiliki sahabat yang mau menyemangatiku, masih ada mereka yang mengusahakan ku tidak bertemu denganmu. Ada keluarga yang saying da nada rana yang menghiburku.

Upik, 11-12-16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar