Kau tahu Mas,
Jogjakarta terasa berbeda tanpamu. Mala mini aku tak sengaja
melihat foto kita dulu, tentang aku kamu dan jogja. Dalam semua foto itu, kamu
dan aku tampak sangat bahagia. Kamu yang katanya dulu tak pernah menelusuri
jogja, ku ajak pergi pergi, agar kamu tahu betapa indahnya tempat ini, betapa
istimewanya jogja.
Kamu adalah satu satunya patner perjalananku, yang mana,
denganmu aku merasa aman, dilindungi dan bahagia. Tidak akan sama rasanya pergi
ke hutan pinus jika bukan denganmu, menunggu hujan sambil berbicara tentang
kehidupan masing masing. Akan beda rasanya jika melewati alun alun selatan
tanpamu, disana kamu pernah memberikanku bunga mawar pertama, meski aku bilang
aku lebih suka balon dari pada mawar, dialun alun melihat orang beraktifitas
sambil makan cilok yang tanpa antri, karna kita datengi rumahnya. Akan terasa
beda jika makan di kopi jos tanpamu, melihat malam jogja memang paling indah
bersamamu. Tidak akan pernah ada yang mau mengantarku mencari ronde dan balon,
dua hal yang aku suka, kecuali kamu. Pantai gunung kidul juga tak akan terasa
mengasyikkan tanpa adanya kamu, kau tahu mas aku baru berani kepantai pasir2
putih itu setelah 6 bulan kepergianmu.
Hujan turun mas ketika kutulis ini, pukul 00;23 dan aku
belum bisa tidur. Aku memikirkanmu, ada banyak tempat yang masih ingin
kutunjukkan padamu, masih banyak makanan yang belum kita coba. Masih banyak.
Setiap harinya aku mensugesti diri, bahwa yang terjadi ini
adalah yang terbaik buat aku dan kamu agar berkembang, menjadi manusia yang
lebih hebat dan bermanfaaat. Setiap hari kuyakini bahwa berpisah denganmu
adalah jalan yang terbaik. Aku sudah janji tidak akan menangis lagi, tapi maaf
aku tidak, ah belum sanggup untuk tidak menangis.
Aku memang kecewa denganmu, tapi aku lebih kecewa kepada
diriku sendiri yang masih mencintaimu.
Kepada mala mini, aku berjanji bahwa kelak aku akan menjadi
orang dewasa, orang hebat, orang yang baik, orang yang kelak, apabila bertemu
denganmu aku tak menangis lagi, yang apabila bertemu denganmu aku akan dengan
ceria menyapamu, melupakan lukaku sekarang ini.
Mungkin saja, hanya kamu yang pernah mematahkan hatiku
separah ini. Semoga kelak kamu tidak
lagi mematahkan hati perempuan lain seperti ini juga. Jangan buat mereka nyaman
bersamamu, jangan buat mereka berharap padamu, jika pada akhirnya kamu pergi
menghilang. Tu tidak baik Mas.
Beruntungnya aku, masih memiliki sahabat yang mau
menyemangatiku, masih ada mereka yang mengusahakan ku tidak bertemu denganmu.
Ada keluarga yang saying da nada rana yang menghiburku.
Upik, 11-12-16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar