Hai ?
Saya sedang bingung, kau tahu?
saya sedang dilema, bukan tentang sekolah, tidak.. lebih rumit dari itu mungkin.
ini tentang apa yang harus saya lakukan sekarang.
haruskah aku menjauh, tetap seperti ini, atau menghadapinya.
ya.. tentu semua punya resikonya masing masing.
mungkin.
jika aku menjauhinya. orang orang akan bertanya mengapa? bagaimana bisa? dan karna apa?
dan kau tahu, aku selalu benci di interogasi seperti itu, namun jika menjauhinya, setidaknya aku tidak perlu pusing pusing lagi memukirkannya, tentang dia, tentang semua tentang dia, dan tingkah lakunya yang akhir-akhir ini membuatku berpikir, serius dia begitu?
mungkin.
jika aku tetap seperti ini, aku akan mengalami tekanan batin sebagai orang yang menganggapnya teman dekat, dan pernah ku anggap sebagai teman terdekat. oke, ini hanya dari sudut pandangku saja -entah dia bagaimana. aku akan selalu merasa bersalah karena sejujurnya aku tahu yang ia lakukan tidak benar, benar bagi seorang remaja pada umumnya mungkin. tapi salah jika dipadukan dengan aturan agama. oke jangan protes, aku memang tidak terlalu mengerti tentang hal ini-itu tentang agama, bisa dibilang mungkin kamu malah yang lebih 'ngerti'. karena aku tau, ibadah ibadah sunahmu lebihhhhh jika dibanding aku. tapi untuk satu dan beberapa hal ini, aku sedikit kecewa dengannya. yaa. kecewa. rasa sedih, bercampur marah. kalian tau lah rasa seperti itu dapat membuatmu, merasa dia adalah orang yang selalu salah dimatamu. dan aku tidak mau melihatmu dengan mata kecewa itu, ini jujur hey. aku sudah dalah keadaan dimana aku sudah mulai tidak peduli denganmu lagi karena kecewa. kecewa karena apa yang kamu omongkan tidak sesuai dengan apa yang kamu lakukan.
aku selalu tidak suka dengan orang munafik. kau tahu betul itu. kan?
dan menurutku -ditekankan 'menurutku'nya , kamu menjadi seperti itu.
kemudian, aku melihat seperti terlalu banyak hal yang disembunyikanmu dari ku, iya hanya aku. dan itu... menyakitkan, karena aku sudah menganggapmu teman dekat.
dan yang terakhir.
mungkin
jika aku menghadapinya, aku mengungkapkan semua yang aku pikirkan. aku takut. takut akan pikiran mu dan pikiran teman teman lain yang menganggapku negatif. menganggapku jahat. padahal hanya ingin menginggatkanmu dengan apa yg pernah kamu sampaikan tentang itu. agar kita berusaha masih dijalan Allah bersama sama. tidak ada maksud lain sungguh.
maaf jika ini membuatmu marah kepadaku. karena aku masih menganggapmu teman dekat maka aku menulis ini dengan se-apa yang aku rasakan.
karena" teman dekat akan menyatakan apapun itu, meskipun menyakitkan."