Minggu, 28 Agustus 2022

Cerita Keluarga Bapak Ridwan #1

 Assalamualaikum teman-teman.

alhamdulillah nih, blog yang sejak 2013 aka sejak guru TIK menugaskan membuat blogspot saat itu alhamdulillah masih hidup meski lajunya tidak cepat. wkwkwk

alhamdulillah juga blog ini menjadi perantara untuk tumbuh, bertemu dan hidup bersama suami (suatu saat deh aku bakal cerita mengenai hobi kami pas pdkt , read: bales balesan postingan di blog dan tumblr masing masing) memang lucu cara Allah mendekatkan kami.

yak dan sejak 2013 blog ini menjadi saksi bahwa aku pernah alay, pernah galau nggak jelas, pernaaah wkwkwk laaah yaa. sampai akhirnya hari ini aku sudah jadi ibu dengan anak satu dan suami satu.

setelah menikah dengan suami kami memutuskan merantau ke Semarang, deket banget ya? wkwkwk tapi tentu saja kami tidak betah dan bertahan 6 bulan saja kemudian balik ke jogja. Alhamdulillah suami langsung mendapatkan kerja di suatu perusahaan IT, sedang aku menganggur. tentu saja finansial kami sangat terganggu waktu itu, tapi beneran deh... rasanya tu kayak cukup aja gitu, dengan gaji masih umr lebih dikit dan posisi aku dan suami sandwich generation dengan adik butuh pengobatan teratur. beneran kok bisa yaaa cukup dan kami happy happy ajaaa. setelah masa 3bulan alhamdulillah gaji suami naik dikit dikit.

ditahun kedua pernikahan aku berjualan mug custom sesuai hobiku yakni menggambar, temen-temen bisa cek di @adaeskrimenak, meski belum keuurus lagi semogaa besok bisa istiqomaah yaaa. karna tahun kedua ini 2020 dan pandemi menyerang, suami bekerja full wfh sehingga alhamdulillah nya lagi tidak ada cost untuk transport dan makan diluar. oiya kami masih tinggal bersama ortuku dan ada kakak+keluarganya. bayangin yaaaa kami tinggal di satu atap meski rumahnya gede tapi tentuuu tidak muluss. di akhir tahun 2020 aku keterima jadi pe ein eis yang jarak kantorku 500 meter nggak nyampe dari sekolah, sebuah rezeki dari Allah ketika memang saat itu aku hamil anaaak pertamaa. sebenernya pendaftaran pieinesnya tuu 2019 tapi baru pengumuman 2020 akhir dan kerja awal 2021, lawak memang.

dan 2021 merupakan tahun yaaang panjang sertaaaa banyak duka dan bahagia, ditahun ini:

1. keluarga kena covid

2. bapak mertua meninggal

3. aku lahiran dengan posisi covid, dan perjuangan 10 hari Naja di perinatal

4. alhamdulillah kami berdua bisa daftar haji.

mungkin bagi temen-temen seumuranku aneh kali yaa, rumah aja belum punya udah sok-soan daftar haji. tapi dikeluargaku daftar haji dan menunaikan atau setidaknya berusaha menunaikan rukun islam jadi syarat wajib sebelum kami memiliki rumah di dunia. bayangin nggak sekarang antri haji itu bisa 30 tahun😢😢😢 bener-bener menurutku keputusan daftar haji itu adalah keputusan paling bijaksana yang aku buat meskipun aku belum punya rumah wkwkwk.

nggakpapa insyaAllah selama berusahaa urusan-urusan di dunia bakal lebih mudah kan? 

Selasa, 31 Mei 2022

 Kalau bukan kamu sendiri yang menyayangi dirimu sendiri, maka siapa lagi?

untuk membesarkan anak yang bahagia, maka kamu harus bahagia dulu.

kamu harus menyayangi dirimu dulu.

kamu harus peduli dengan badanmu dulu.

kalau bukan kamu sendiri, siapa lagi?