Kamis, 31 Desember 2020

Akhir dari 2020

 Hari pertama di 2021, aku habiskan duduk di meja kerjaku (lah padahal aku masih nganggur hehehe). Akhir 2020 ku ini aku lewati dengan nafas yang lebih berat dari biasanya, dengan hati yang penuh kebingungan, dan raut wajah yang tak kunjung tenang


3 minggu lalu, sehabis pemilu serentak, bapakku sakit. Yang sampai jam aku menulis ini beliau masih sakit, rumah sakit rujukan bapakku menolak merawat, dan terpaksa harus dirumah, tidur minum obat dan susah makan sesekali. Bulan desember ini pun kandunganku memasuki 4 bulan, jalan 5 bulan. Aku dan mas menamainya megu, iya nama ikan dan kelinciku dulu. Maafkan ibu ya megu, ibu terlalu banyak menangis akhir tahun ini, ibu banyak berpikir dan tidak bisa tenang. Ibu janji, akan lebih kuat seperti bapakmu. Disaat bersamaan ayah mertuaku dan adik iparku masuk rumah sakit, jadi aku dan mas harus mengurus masing masing ayah kami.

Sungguh, akhir yang cukup berat buat kami.

Lelah secara fisik dan hati, lelah 

Apalagi ditengah pandemi seperti ini, rasanya sungguh berat.

Kemarin lusa hasil rapid abi reaktif, dan baru diswab kemarin pagi, cemas. Sedih. Namun berusaha tenang untuk ibuku, 

Semoga di awal tahun ini semua kembali, diangkat penyakitnya oleh Allah, dan dapat berkumpul seperti semula. Tidak ada yg lebih berat seperti ini setelah 2019 lalu ibuk jatuh dari tangga, sama rasanya, tidak tenang, cemas, dan lelah. 

Semoga Allah menguat kan orang orang yang sedang berjuang untuk keluarganya, meringankan bebannya, dan mendapatkan hikmah dari semua yg terjadi. Amiin


Nurra

01012021