Jumat, 24 Januari 2020

Dia, Mas Ridwan Suamiku

Judulnya memang agak alay, tapi untuk malam ini aku ingin menulis tentang Mas.

Mas Ridwan,
Sosok yang terlihat ceria dan celelekan, laki laki yang jika tertawa membuatku ikut tersenyum. dia suamiku sekarang.

perkenalan kami setelah kami selesai dengan masalalu kami, ternyata sampai ketahap ini, kadang masih seperti mimpi.

mas ridwan,

ada hari hari setelah menikah dimana kadang aku sebal dengannya, misal ketika dia susah dibangunin, atau ketika dia tidak romantis, atau lagi saat tidak berkabar. sungguh aku seposesif itu hehe.

seluruh hari adalah hari bersyukur karena memilikinya, menjadi makmum dari seseorang yang memang bisa menjadi imamku, Mas iwan, terimakasih sudah sabar. aku bersyukur karena denganmu aku tetap menjadi aku tanpa harus menjadi yang lain, kamu tidak memaksaku berdandan, kamu tidak memaksaku cantik, kamu tidak pula memaksaku rajin memasak dan menyapu.

ada beberapa hari aku merasa kasihan denganmu, karena menikahi ku yang masih rewel dengan hal hal sepele, yang tidak pandai masak, yang tidak rajin, setiap kamu membaca al quran sehabis marah denganku, aku disadarkan bahwa aku sayang dan enggan kehilangan mu, maka aku peluk kamu dan tidur di pangkuanmu yang melanjutkan membaca. aku sungguh mencintaimu. lebih, lebih dari yang mas tau.

dibalik tawa itu, aku tau kamu kuat, sesekali menangis bersama, sesekali kamu menahan sebal untukku.

untuk mas ridwan, aku ingin kita menua bersama, dengan anak anak kita yang lucu, dan rumag kita yang hijau.

mas, ayo kita berlali menuju jannah yang kita cari!