Kamis, 25 Mei 2017

Saya tidak tahu bagaimana perasaanmu. juga apakah kamu sama takutnya denganku tentang menghadapi beberapa hal didepan? sejujurnya aku tidak takut. sama sekali. hanya saja aku mulai tidak ikhlas, yang seharusnya tidak boleh begitu, perihal apabila kamu pergi.

aku mulai pamrih, memasukkanmu dalan rencana masa depanku, mendahului rencana yang sudah ada dari Yang Maha Besar.

aku terlalu egois, karena aku hanya melihat segala hal dr sudut pandangku, tanpa mencoba melihat sisi lain yang mungkin berbeda dr yang kulihat.

ya, mungkin seharusny aku tidak boleh seperti ini
ini gambaran yang di kasih bela tadi siang, bela ini temn sekelas dr kelas satu sampe kelas3, temen ke mangafest bareng, temen yang hobinya sama; gambar.

aku jadi inget awal mula dulu aku mulai gambar, ceritanta dimulai waktu aku kelas 5/6 sd. dulu yang namamya tugas sbk gambar pas sd nilaiku ngak pernah lebih dr 75 (maksimal 80). karna emang aku ngak bisa( blm) ngambar. suatu hari ada saudara sepupu menetap dirumah (fyi aja rumahku emang kayak kosan wqwq) namanya dek indri, dia baru lulus sma dan sedang akan melanjutkan kuliah dijogja. namanya juga anak sd, ada orang baru aku ngerasa dekrt, dan dia nunjukkin gambarnya dia anime anime lucu. aku tertarik!

selama seminggu nih tiap malem dek indri tak gangguin, minta diajarin cara gambar orang, mulai pola wajah, mata, rambut, sampai tangan dan teman2 nya.
memasuki jenjang smp. secara tidak semgaja, aku dipertemukan dengan widad, anak kota gede yg gambarnya bagus. selama smp nih kerjaanku gambar terus, ngliatin widad bikin hasil gambarku agak beneran dikit.

masa yg paling membentuk hasil gambarku sebenernya pas sma, ya bella ini yg jd patner gambarku, dia mirip kayak widad. tapi bela ini emng dr sononya berjiwa seni. ayahnya seniman yg punya galeri sendiri. lalu ada juga mila yang gambarnya sangat artistik. ada juga hanggara komikus paling nyenelin dikelas. tapi gambar dia bagus-- 

dulu selama smp-sma gambarku hanya sebatas gambar orang anime cewek gitu, ngak pernah nyoba aliran lain. memasuki awal kuliah aku tertarik aliran sket bangunan. setahun aku nyoba daleminnya gambar terus pas selo. trus awal semester tiga pengen dalemin doodle,  gambarlah tu doodle tiap hari. semester empat aku mulai tertarik sama yang namanya warna, alhasil aku mulai menggunakan cat air yang harganya nyebelin banget. nah mulai semester enam ini aku lagi belajar typografi, doain ya bisa belajar lebih baik wkwkwk.

kedepannya aku pengen bisa nglukis pake kanvas sama batik sendiri( udah bisa emang, tapi kurang telaten dan istiqomah)

Minggu, 21 Mei 2017

Kamarku gelap. Bintang diatap kamar tampak lebih terang dari sebelumnya. aku memutuskan mematikan lampu kamarku sejak tadi. merenung.

menelaah apa yang salah, karena semua orang menganggapku salah. aku bingung, karena definisiku tentang benar dan baik berbeda dengan mereka. definisiku mengenai sukses dan bahagia berbeda dengan mereka.

mereka menginginkan ku sukses, yang bagi mereka adalah mampu, dan berkarir yang tinggi. sedangkan aku ingin hidupku bermakna dan tidak berlebihan. bagi mereka, aku adalah seorang pemberontak.


membicarakan masa depan antara aku dan mereka tidak akan menemukan benang merah. adanya benang kusut yang berakhir sebuah emosi. aku tidak suka.

sudah. pada akhirnya aku hanya sendiri. kembali bersama gelap.

Kamis, 18 Mei 2017

ini tangan







Untuk Laki-laki Penyuka Senja

atas senja kemarin lalu dan adanya kamu.terimakasih.


jatuh padamu. dengan segala risiko tentang terluka lagi (yang bisa jadi lebih dalam), namun tetap aku mengikuti langkahmu, berjalan bersama dengan percaya; bahwa ikhlaskan sebelum segala hal terjadi. berat katamu, namun bisa dicoba.

Senin, 15 Mei 2017

Untuk kamu (seseorang yang menganggapku sama)

kamu,
tolong jangan sama kan aku.
aku tidak suka disama kan.
tidak suka digeneralisasi. dihomogenasi.
jangan berpikir aku sama
dengan para perempuan yang sudah atau tengah atau akan mengisi hatimu.
aku tidak suka disama kan.
tolong.
kamu,

Sabtu, 13 Mei 2017

Kapan waktu membiarkanku lari dari seluruh kejenuhan, membiarkanku mendengar deru ombak dan membasahi jari jari kakiku, dan kembali menjadi aku yang biasanya. Semoga secepatnya.

Rabu, 10 Mei 2017

kemarin aku terpikir akan beberapa hal, yang bisa jadi menurutmu tidak penting sama sekali. 

tentang ketidak pastian hidup.

tidak ada yang pasti, dan semua fana.
tidak ada yang tahu, apa yang akan terjadi detik setelah aku menulis ini.
 tidak ada yang dapat memastikan apa yang akan terjadi dua, tiga, lima hari kedepan.
begitupun, tidak akan ada yang tahu kapan suka pada diri seseorang kepada orang lain akan hilang.

mengingat, saya pernah mencintai seseorang dengan begitu dalam, tapi ternyata rasa cintanya ke saya hilang terlebih dahulu-

itu menurutku adalah salah satu fase yang paling menyebalkan, karena banyak waktu terbuang, banyak emosi dipermainkan. maka aku tidak ingin berada pada fase itu lagi.

namun, ketika dihadapkan ketidak pastian hatimu akan jatuh kepada siapa, tidak dapat memilih suka dengan siapa, apakah dia akan sama dengan sebelumnya, apakah hanya akan berakhirpada fasa itu lagi. aku mulai takut memikirkannya.

dan sekarang, aku dihadapkan pada hal hal tersebut. seseorang tengah membuat gravitasi yang besar dan membuat hatikujatuh ke ia. dan aku tidak dapat mencegah, atau pun menghindar. maka jatuhlah aku dengan segala ketakutan tentang; apakah ia akan sama, memberikan fase menyebalkan itu kepadaku?



Jumat, 05 Mei 2017

aku suka sendiri.
membersamai sepi. menebas keramaian.
aku suka sepi.
dalam gelap, bercerita tentang aku dan sunyiku
aku suka sunyi.
membiarkan segalanya pergi. dan sepi


Kamis, 04 Mei 2017

Cerita Hari ini: di Jalan

Hari ini ada beberapa perihal yang ingin kuceritakan kepada angin.

Sepulangnya dari kampus, aku pulang seperti biasa, menggunakan vario putih yang sudah lima tahun terakhir menemaniku menebas jarak puluhan kilometer setiap harinya. Aku tidak memacunya secepat biasanya, karena memang jalanan padat, jam pulang kerja. Di tengah jalan, daerah ketandan tak sengaja aku melihat bapak bapak penjual eskrim (bukan walls) yang masih semangat mengayuh sepedanya. Sejujurnya aku sudah melewati bapak ini sekitar setengah kilometer saat aku putuskan untuk membeli. Kadang memang seperti itu, ingin membeli tapi tidak ingin berhenti. Aku menunggu bapaknya, bingung bagaimana cara menghentikan laju sepeda bapak itu. Sampai akhirnya aku senyum senyum dan teriak, pak masih?. Bapak itu hanya tersenyum, dan mengangguk. Mungkin bapak ini lagi bahagia. Dan benar es krim bapak sudah mau habis. Aku membeli dua es krim, satu pake wadah, satunya pake corn. Dan baiknya bapak ini ngasih aku bonus 3 corn :’) padahal pengen bantuin pak, malah nyusahin bapaknya.  Lalu bapaknya pamit berlalu, dan aku makan eskrim dipinggir jalan dulu. 

Dari bapak ini, aku belajar, dengan kilat. Bahwa kita tidak boleh berhenti berusaha. Sesusah apapun, seberat apapun, selama apapun, pekerjaan kita. Kita harus mau dan tetap berusaha akan hal itu. Kadang ya, aku pengen bantuin bapak ini (kalo punya duit banyak) es krim nya tak beli semua. Wkwkwk njuk tak makan sampai habis. trus kalo kamu ada banyak rejeki, bisa lo dibeli eskrim atau dagangan apapun yang menurutmu bisa bantu yang jual.

trus kedua aku pengen cerita, lanjutan dari perjalananku pulang yang sangat drama. sepeda motorku dan aku memasuki jalan wonosari, dengan satu tangan memegang eskrim. tapi aku nggak sepelan tadi, karena jalan wonosari lumayan lancar, pada awalnya, sampai tiba tiba aku bertemu segerombolan biru biru yang memenuhi jalan. oke ngak papa tidak terlalu menganggu. sampai tibalah aku di perempatan dekat kidsfun, tempat yang seharusnya aku belok, disitu ada bapak polisi banyak, ada para gerombolan biru yang lain yang lebih banyak dari yang tadi. ya sudah karena lampu merah aku berhenti, melihat bapak polisi dan para gerombolan biru adu mulut. aku makan eskrimku yang hampir mencair semua. dan tibalah saat lampu berwarna hijau. gerombolan biru tidak mau minggir, padahal aku harus lewat. aku harus gimana? puter balik? ya nggak lah jauh banget -- dan akhirnya aku menebas gerombolan itu sambil bilang " minggir mas, ini jalan" sambil nyalain klakson. dan hampir nabrak mas mas yang berdiri di tengah jalan. trus aku berhenti, nungguin dia lewat sambil tak liatin-- bek takut.  begitu terus sampe rumah, klakson terus berbunyi.

trus ketiga aku pengen cerita, masih tentang hari ini. tapi aku nggak pengen nulis disini. di halaman yang lain saja.

selamaaat malaaam manusia manusia,

dari makhluk asing neptunus,

Upiko