Selasa, 24 Januari 2017

Sisipan di Bulan Januari



Apakah kita bisa hidup tanpa kenangan masa lalu?

Hidup memang terus berjalan, segala sesuatu  akan selalu terus berubah. Akan banyak hal yang terlupakan oleh hal baru dihari depan. Lalu, mengapa kenanganku tentang kamu tak kunjung menghilang?
Aku ingin hidup normal lagi, seperti sebelum kamu hadir, seperti sebelum semua luka kamu berikan padaku. Namun, aku tak punya peta menuju keadaan tersebut. Aku masih hilang arah, masih tersesat ditempat di mana kamu meninggalkanku, tanpa satupun langkah ku buat, aku seperi berada di hutan hujan tropis, di mana cahaya remang pun tak dapat menembus rimbunnya pohon. 

Satu hal yang ingin ku tahu.

Aku harus bagaimana dengan semua ini. Apa yang harus ku lakukan, aku putus asa

Padamu yang memberikan seluruh alasan menulis ini,
Bagaimana kabarmu? Jika kamu pikir aku membencimu, kamu salah. Aku hanya sedang berpikir mengapa semua berakhir, dan mengaa aku harus merasakan luka. Apakah di masa lalu aku juga pernah melukai hati manusia lain  sehingga luka seperti ini harus kurasakan. Kamu tahu, aku selalu berdoa tentangmu, tentang takdir yang meskipun aku tidak dengan mu lagi, namun tetap membahagiakan buat kita. Aku memang bodoh, masih memikirkanmu, bahkan setelah 7 bulan kamu pergi, aku memang bodoh, masih tetap  mengaharapkan hadirmu suatu saat kelak, sedang didepanku ada seseorang yang mencoba membuka pintu hatiku. Aku sungguh bodoh. Maafkan aku.

Aku menulis ini di hari hari terakhirku tinggal di bandung, satu kota lebih dekat dengan kota tempatmu tinggal. Namun, apa gunanya, menjadi semakin dekat, kalau hatimu terus terusan mencoba menjauhiku. Lalu apa gunanya menjadi dekat, kalau seluruh egomu, membenci kehadiranku. Ya aku memang bodoh.
Namun, biarkan aku tetap bodoh seperti ini, sejenak, sampai aku menemukan seseorang yang ingin menjadi lilinku, membawa cahaya terang, yang menuntunku menuju segala hal yang baik. Biarkan aku larut dalam cerita melankolis kita, yang agak bodoh dan menyenangkan, biarkan aku mengingat masa itu, sebelum kelak seseorang yang menerimaku mengantikanmu seutuhnya, membuatku melupakan namamu, dan tidak membiarkan ingatanku berkeliaran mencarimu, bahkan untuk sedetik

Nurra
Bandung, 240117
                                `               `

Sabtu, 07 Januari 2017

Desember Tahun Ini



Aku bertanya Tanya, kapan luka yang kita rasakan akan berakhir. Butuh berapa lamakah itu? Sebulan, setahun, sewindu? Atau puluhan tahun?
Aku bertanya Tanya, bagaimana bisa kenangan yang hanya kita buat kurang lebih satu setengah tahun, dapat membuat tahun tahunku berikutnya begitu membuatku teringat akan kamu, selalu.
Setiap jalan yang pernah kita lewati, aku tak pernah lupa, tempat, kejadian, momen saat kita bersama.
Apakah aku harus seperti ini terus?

Gadis kecil yang tengah terluka, ia mengalami patah hatinya yang paling dalam. Ia mencintai seseorang, sangat. Namun malangnya, laki laki itu meninggalkannya. Dan memberinya luka, yang dalam seperti jurang.
Gadis kecil yang tengah merasai luka itu, pergi berkelana, mencari sang waktu. Kara orang tua jaman dahulu, waktulah yang dapat membuat gadis kecil itu melupakan segalanya. Maka ia bertekat bertemu sang waktu.
Tuan waktu, maukah kmu membantuku melupakan semuanya? Kata orang jaman dulu, tuanah yang bisa menyembuhkan luka ini? Kata gadis kecil itu takut takut.
Apakah kamu yakin ingin melupakan segalanya? Jawab sang waktu.
Gadis itu terdiiam, sejenak ragu dan mulai memikirkannya lagi.
Ya, benar. Aku memang dapat menyembuhkan semua lukamu, tak berbekas, dan tak sesakit sekarang. Kata sang waktu, sedikit menyombongkan diri.
Gadis itu mulai kebingungan.
Sejujurnya tuan, aku tidak ingin melupakan luka ini, karena luka ini ada karena banyak hal bahagia yang dulu terjadi. Semakin dalam lukaku ini, karena dulu sangat banyak hal bahagia terjadi. Ujar gadis itu, sesekali terdengar isakannya.
Sang waktu tertawa.
Gadis kecil, sudah banyak manusia yang meminta hal yang sama kepadaku. Menghapus segala ingatanya tentang luka. Agar dia tidak merasakan sakit. Beberapa aku kabulkan. Namun, karena kamu tidak ingin lukamu itu menghilang, akan kuberikan sedikit  kata kata, agar kelak, semuanya terasa lebih mudah kamu jalani. Sang waktu terdiam sejenak, lalu melanjutkan.
Banyak hal yang dapat membuat manusia istimewa, salah satunya dengan menghadapi lukamu, berdamailah dengan segala yang ada disekelilingmu, segala yang ada didirimu. Termasuk luka dan bahagiamu. Bahagiamu ini terasa lebih karena sebelumnya kamu pernah merasakan apa yang disebut luka. Terimalah, aku akan membantumu berdamai dengan segala hal dihidupmu. Kamu bisa melakukan banyak hal untuk berdamai, melakukan hal hal baik untuk membuatmu cepat berdamai. Selamat berusaha gadis kecil! Kata sang waktu.

Nurra.
22 desember 2016
20:47

2017nya Upik



Halo minaaaaaaa
Kalian tahu,setiap penghujung tahun aku selalu menulis sesuatu untuk blogku, menutup segala yang ada di tahun ini, dan siap untuk memulai lagi untuk tahun berikutnya.
2016.
Memang tahun yang sangat, bisa dibilang aneh, untukku.
Ada begitu banyak hal yang membuatku jatuh berdiri tertawa bahkan menangis. Meski kebanyakan didominasi dengan tangisan drama alay gitu.
2016, menyadarkanku akan sesuatu yang dulunya aku anggap remeh temeh, namun ternyata hal itulah yang membuatku menyesal belakanan ini.
2016, juga memberikanku begitu banyak hal baru, hal yang ingin ku coba, tanpa takut dicibir siapapun.

Ada banyak hal yang berubah, karena memang hakikat manusia untuk selalu berubah, ada banyak hal yang pergi, bahkan untuk selamanya, da nada pula hal yang datang, tiba tiba atau direncanakan.
Namun, sebelum aku mengulas 2016ku, aku ingin berterimakasih kepada Allah, yang telah membuat 2016ku banyak rasa, membuat (menurut versiku) ku semakin dewasa untuk sebuah penerimaan, membuatku melihat dengan banyak cara pandang baru.
Ada banyak hal, yang ingin aku tuliskan tentang 2016ku:
1.       Tahun ini berawal dengan sebuah kesempurnaaan menurutku, aku ada kamu, yang katanya selalu aka nada untukku, maka rasanya tidak ada yang lebih sempurna dibandingkan bersamamu kala itu.
2.       Namun, Tuhan sedang berencana lain tentang kita, dipertengahan tahun, kamu pergi, anggapsaja hilang. Dan karena hal itu, aku belajar tentang sabar dan ikhlas, atas semua jalan dari Allah.
3.       Anggap saja aku sudah melewati itu semua, tahun ini akhirnya aku selesai dengan segalakepanitian, tahun ini aku ingin coba memilah, mana yang memang aku butuhkan, dan aku inginkan.
4.       Tahun ini, aku berani pergi mencoba banyak hal baru, pergi ke tempat yang jauh, bersama orang orang terkasih
5.       Tahun ini pula, ada banyak hal baru, orang baru, berbgai kegiatan baru. Semoga hal hal tersebut positif ya
Dari banyak hal yang terjadi, aku ingin mengucapkan banyak terimakasih pada kamu, yang sudah pergi, terimkasih atas pembelajaran yang berharga tentang penerimaan dan kesabaran, karena aku mungkin saja tidak akan mencintai seseorang semencintaiku pada kamu, oleh karena itu, aku tidak akan kehilangan dan tersiksa lagi seperti tahun ini. Terimakasih, karena memang benar, apa yang memang ditakdirkan untukmu, maka ia tidak akan pernah pergi dan lari darimu, jadi tenang saja.

Lalu, ada banyak hal yang ingin aku perbaiki supaya 2017ku lebih baik dan spektrakuler(emang ekskul)
Aku ingin menghilangkan sifat kekanakanku (hmmmm), menghilangkan sifat egoisku, keraskepalaku, dan tidak tepat waktu.
Aku ingin lebih menghargai waktu, lebih dewasa (buat kamu hehehe), dan lebih peduli. Dalam setiap doaku, aku berdoa supaya Tuhan menjauhkan segala penyakit hati, tentang dengki, dendam dan iri juga benci.  Jadi biar suatu saat aku jadi perempuan yang baik, dan sabar dan ikhlas atas semuanya.
Buat kamu, semoga 2017 mu lebih membahagiakan, semoga 2017mu banyak hal yang dapat menjadikan kebaikan mu bermanfaat untuk orang lain.
Dan semoga 2017ku dan kamu, tidak berinterferensi, cukup selaras saja.