Senin, 11 September 2023

Aku dan segala perubahanku, menuju 27 tahun.

 ada banyak hal yang terjadi dari rentang umur 25 ke 27 yang menurutku, ini adalah masa masa paling butuh penyesuaian dan sabar paling banyak dalam perjalanan hidup, seingat aku pernah mengalami.

menikah, lalu memiliki anak.

sungguh ada yang lebih membutuhkan penyesuaian, selain menjadi seorang ibu baru? bahkan saat itu usiaku sudah 25. menurutku, usia itu sudah cukup matang namun, sungguh menjadi ibu itu tidak mudah. tidak heran bahwa jaminannya adalah surga.

banyak hal yang harus aku relakan ketika aku menjadi ibu baru. 

waktu? tentu, hampir 24/7 waktuku tergantung oleh buah hati kecilku, Naja. oiya namanya Naja Ahsan. besok akan aku ceritakan awalmula mengapa namanya Naja.

Teman? ya tentu. aku kehilangan banyak teman dalam proses membesarkan Naja. beberapa teman menganggapku egois dan jahat. jujur, ada yang bisa meninggalkan anak? saat dia deman 3 hari di 40 derajat C? bahkan urusan sepenting latsarpun aku tinggalkan demi Naja. maka akupun tidak peduli saat kamu bilang aku jahat atau tidak bertanggungjawab. saat itu yang aku ingat aku langsung membawa Naja ke IGD dan kami Opname 4 hari. kelak mereka akan tahu jika pilihan pilihan di hidupnya juga dibenturkan akan keadaan anak kecil munggilnya.

Materi? tentu. sungguh membesarkan anak tidak hanya butuh satu dua juta. awal melahirkan hampir 50% penghasilan ku untuk kebutuhan naja, apalagi naja pernah sakit serius di umurnya yang masih kecil. ibuk tidak masalah mas naja, asal mas naja sehat.

pekerjaan? ada yang lebih dilema dari meninggalkan anak ketika perkerjaan harus diselesaikan segera? yang sering kali saat ia di tinggal keadaannya sedang tidak baik, seperti deman, flu dst. semogaa soon aku akan ceritakan pengalamanku kalau kalau aku jadi resign wkwkwk

bahkan mental, mental menjadi ibu yang bertarung dengan hormon2 setelah melahirkan sungguhhhh sangat sangat berat. rata rata hormon itu membuat ibu baru sedih, tidak berharga, ada yang hilang, melow. yaampun. berat bun. menjadi ibu baru yang bahagia adalah fokusku saat itu, apalagi trauma melahirkan is real (nanti aku tulis di postingan yang lain). aku bersyukur karna memiliki mas ridwan, yang mana saat aku melahikan sampai sekarang ia menjadi support systemku.  membantu mandiin, bantu nyuapin, bantu nemenin main. sungguh beruntung, sehingga setelah melahirkan sampai sekarang aku masih baik baik saja.

kalau boleh dibilang, 100x lebih susah adaptasi menjadi ibu baru, dari pada menjadi istri. beneran.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar